Wednesday, March 25, 2020

Pengertian Softswitch

Pengertian Softswitch


Softswitch merupakan entitas berbagai software yan mengjadikan fungsi kontrol panggilan pada jaringan IP (Internet Protocol). Softswitch diperkenalkan dan dikembangkan oleh International Softswitch Consortium (ISC), yang identik dengan sebuah alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk didalamnya adalah jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN), Internet yang berbasis IP, TV Kabel atau Smart TV hingga jaringan seluler melalui gawai.



Softswitch merupakan sebuah sistem telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, yakni mampu memberikan layanan tripel play sekaligus, dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem dengan jaringan yang maju seperti teknologi berbasis IP.

Softswitch lebih dikenal saat ini dengan istilah IP-PBX dan jaringan komunikasi di masa yang akan datang jelas akan terbagi menjadi dua yaitu teknologi jaringan PSTN dan VoIP.


Fungsi Softswitch

Fungsi softswitch sebagai berikut :
a. Memiliki Fungsi Switching
Teknik switching merupakan salah satu komponen terpenting dalam jaringan telekomunikasi. Dengan switching, komunikasi point-to-point dapat dilakukan tanpa harus menghubungkan langsung antara kedua node tersebut.

Selain untuk melakukan switch (menghubungkan) satu dengan yang lainnya untuk node IP, juga softswitch dapat menghubungkan dan memutuskan antara IP-PBX dengan PSTN, untuk mengatur lalu lintas berupa data, suara dan video.

b. Fungsi Kontrol
Fungsi kontrol pada teknologi softswitch dilakukan oleh Media Gateway Controller (MGC) yang bekerja untuk mengarahkan, memvalidasi dan menyediakan akses bagi pengguna, serta membuat rute pensinyalan ke jaringan PSTN.

c. Fungsi Pensinyalan 
Signalling yang dilakukan antar MGC menggunakan protokol Magaco, H.323 dan SIP. Protokol tersebut menjamin kerja sistem secara optimal. Siganlling antara PSTN dengan IP menggunakan jaringan point-to-point.

d. Fungsi Interface
Softswitch memiliki interface yang disebut dengan Application Programming Interface (API) yang membuatnya mampu untuk menambahkan atau mengembangkan server-server yang digunakan untuk menambahkan layana baru.

Komponen Softswitch

Softswitch terdiri atas komponen-komponen berikut :
  • Media gateway controller (MGC) atau Call Agent
  • Signalling Gateway (SG)
  • Media Gateway (MG)
  • Media Server
  • Feature Server
  • Operating Support System (OSS)

Cara Kerja Softswitch



  1. Softswitch, customer gateway dan IP telephone mengirimkan sinyal satu sama lain dalam jaringan paket dengan menggunakan protokol telephon, seperti H.323 dan SIP.
  2. Setelah sinyal diterima, softswitch akan mengidentifikasi panggilan masuk yang berasal dari PSTN atau jaringan IP.
  3. Jika pihak yang dipanggil menggunakan IP, maka softswitch akan mengintruksikan customer gateway sumber dan customer gateway tujuan untuk membuat rute secara langsung dan masih dalam jaringan LAN/MAN/WAN
  4. Bila yang dipanggil menggunakan jaringan PSTN, maka softswitch akan mengintruksikan Originating customer gateway untuk membuat rute menuju Mdia Gateway (MG) yang berhubungan antara lokal dengan sentral trunk dan MG bekerja seiring dengan SG.
  5. Salah satu contoh implementasi softswitch adalah VoIP atau telepon melalui internet.

ROUTING DINAMIS DAN TOPOLOGI DENGAN 3 ROUTER DAN KONFIGURASINYA

Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default. Meskipun begitu, routing jenis ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
 Konfigurasi Routing Dinamis Cisco Packet 
 konfigurasi router dinamis pada cisco packet tracer dengan menggunakan 3 Router dan 3 PC/Client. Jadi setiap Router terhubung ke satu PC dan setiap PC harus saling terhubung (Connected)

Penyelesaian : 


Untuk konfigurasi routing dinamis ini langkah awalnya sama dengan routing static, yang membedakan hanya saat pada setting IP Routenya ( Routingnya).


1. Siapkan laptop atau PC yang sudah terinstall software Cisco packet tracernya.
2. Buka cisco packet tracer dan buat topologi seperti dibawah :




Routing Dinamis di Cisco Packet Tracer



Keterangan gambar :

Alat 

1. Router     : gunakan router "Generic" pada cisco packet tracer
2. Pc/Client : gunakan "PC" atau "Laptop" biasa pada cisco packet tracer

Kabel

1. Router - Router : kabel serial DTE
2. Router - PC       : kabel Crossover

Port

1. Router - Router : Port serial
2. Router - PC       : Port FastEthernet


Catatan :

Router 1 - Router 2 : Port Serial 2/0

Router 2 - Router 3 : Port Serial 3/0
Router 1, 2, 3 - PC 1, 2, 3 : Port FastEthernet 0/0



3. Setting dahulu port fastethernet dan port serial dengan mengisi IP Address pada masing-masing port dengan menggunakan CLI pada router.


Router 1 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Serial 2/0            :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex


Router 2  :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Serial 2/0            :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Serial 3/0            :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Router 3  :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Serial 3/0            :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Keterangan :


1. Perintah #en           : untuk mengaktifkan router

2. Perintah #conf t      : untuk konfigurasi terminal pada router
3. Perintah #int fa       : untuk mengkonfigurasi port fast ethernet
4. Perintah #int s        : untuk mengkonfigurasi port serial
5. Perintah #ip add     : untuk menambakan alamat IP 
6. Perintah #no shut   : untuk menghidupkan port 
7. Perintah #ex           : untuk keluar dari konfigurasi

4. Setelah selesai setting ip address pada setiap router maka tampilanya akan seperti dibawah ini :


Routing Dinamis di Cisco Packet Tracer

Titik-titik merah pada seriap port akan berubah menjadi hijau (port hidup) jika konfigurasi diatas berhasil ( perintah #no shut : menghidupkan port).

Selanjutnya setting IP Address pada masing-masing PC ( PC 1, 2, 3) :
IP Address : masukkan IP Address yang sekelas dengan IP Address FastEthernet (gateway) pada Router masing-masing
Subnet Mask : masukkan subnet mask kelas C jika menggunakan IP kelas C
Gateway : masukkan IP pada FastEthernet (gateway) masing-masing Router

Untuk lebih jelasnya simak gambar berikut :

PC 1 :

Routing Dinamis di Cisco Packet Tracer

PC 2 :

Routing Dinamis di Cisco Packet Tracer

PC 3 :

Routing Dinamis di Cisco Packet Tracer
5. Setelah selesai setting IP Address masing-masing PC, selanjutnya sobat setting IP Route ( Dinamis/RIP) pada CLI Router atau yang biasa disebut dengan proses Routing Dinamis.

Pada tahap ini sangat dibutuhkan ketelitian sobat.


Pada tahap ini ada 1 komponen yang harus dirouting :
1. Network  : Pada RIP diisi dengan IP FastEthernet dan Serial yang ada didalam router itu sendiri dengan host terkecil yaitu dengan 0. 
Misalnya : Di Router 1 terdapat 2 IP : 

fa0/0 : 192.168.1.1 lalu diisi dengan 192.168.1.0
s2/0  : 10.1.1.1 lalu diisi dengan 10.1.1.0

Setting IP Route Dinamis:

Router 1 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0

Router 2 :

Router#conf t

Router(config)#router rip

Router(config-router)#network 10.1.1.0

Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0

Router 3 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.3.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0

Setelah semuanya selesai sekarang kita tes dengan PING pada PC.
Buka menu "Command Prompt" lalu ketikan perintah "ping (ip tujuan)"

PC 1 Ping PC 2

Routing Dinamis di Cisco Packet Tracer


PC 2 Ping PC 3

Routing Dinamis di Cisco Packet Tracer

Apabila konfigurasi sobat berhasil maka tampilan pada cmd akan seperti gambar diatas.
Selesai-,

Kesimpulan

Jadi apabila ingin agar sebuah Router bisa saling terhubung itu harus dikonfigurasi dahulu dengan proses Routing. Pada artikel sebelumya saya telah membuat cara konfigurasi routing static, jadi itulah beberapa berbedaan antara konfigurasi routing static dan dinamis pada cisco packet tracer.

ROUTING STATIS DAN TOPOLOGI DENGAN 3 ROUTER DAN KONFIGURASINYA

Static routing (Routing Statis)

Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
KONFIGURASI ROUTING STATIS MENGGUNAKAN 3 ROUTER DI CISCO PACKET TRACER
Konfigurasi Routing Statis Menggunakan 3 Router di Cisco Packet Tracer
Kali ini mengatur router yang akan mengatur menggunakan 3 buah router, 3 buah switch dan 6 buah PC klien, dan alamat ipnya dapat dilihat pada topologi di bawah ini:




Keterangan:


3 router menyetujui dengan kabel dce.
Antar Switch ke router dihungkan menggunakan kabel lurus.
Klien PC beralih menggunakan kabel langsung.
Untuk penghubung port antar perangkat bisa dilihat pada topologi diatas.


1. Sebelum melakukan perutean statistik pada setiap perute lebih baik buat catatan pada notepad atau peranti lunak untuk perutean perutean statistik pada masing-masing perute yang digunakan. Karena dalam melakukan routing routing harus ada tiga poin yang diisikan yaitu, jaringan netmask dan nexthop.


2. Pengaturan alamat ip di masing-masing router

Gambar diatas adalah pengaturan untuk pengaturan ip pada R1



Pada antarmuka fastethernet 0/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.


Pada interfase serial 2/0 konfigurasikan alamat ipnya dengan ip 192.168.4.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.


Setelah selesai mengkonfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".



Gambar diatas adalah verifikasi ip R1

Gambar diatas adalah konfigurasi untuk pengaturan ip pada R2



Pada antarmuka fastethernet 0/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.2.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.

Pada interfase serial 2/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.5.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Pada interfase serial 3/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.4.2 dengan subnetmask 255.255.255.0.

Setelah selesai mengkonfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".


Gambar diatas adalah verifikasi ip R2

Gambar diatas adalah konfigurasi untuk pengaturan ip R3




Pada antarmuka fastethernet 0/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.3.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.

Pada interfase serial 3/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.5.2 dengan subnetmask 255.255.255.0.

Setelah selesai mengkonfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".


Gambar diatas adalah verifikasi ip R3


3. Setelah selesai memasukan semua ip pada router langkah yang selanjutnya mengkonfigurasikan ip route.

R1

Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus dipertimbangkan yaitu "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (rute nya lihat yang telah ditulis pada notepad)

Gambar memverifikasi ip route R1 tanda S menandakan router tersebut telah di routing secara statistik.
R2


Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus dipertimbangkan yaitu "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (rute nya lihat yang telah ditulis pada notepad)

Gambar memverifikasi ip route R1 tanda S menandakan router tersebut telah di routing secara statistik.

R3
Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus dipertimbangkan yaitu "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (rute nya lihat yang telah ditulis pada notepad)




Gambar memverifikasi ip route R1 tanda S menandakan router tersebut telah di routing secara statistik.

4. Setelah selesai mengkonfigurasi pada setiap router maka selanjutnya addalah mengisi alamat ip pada setiap-pc klien.


Pengaturan setiap ip pada klien sesuai dengan keterangan ip yang ada pada topologi.

5. Langkah selanjutnya adalah melakukan tes koneksi dengan cara ping dan mengirim PDU.

Tes koneksi dengan pin, sebelum ping ke alamat ip pc yang dituju ketik perintah ipconfig dulu untuk tahu ip yang telah disetting sebelumnya.

Gambar ipconfig pada pc client pertama

Gambar diatas adalah gambar yang menunjukkan hasil pengepingan dari klien pc yang memiliki alamt alamat ip 192.168.1.2 menuju ke alamat ip 192.168.2.2.

Gambar diatas adalah gambar yang menunjukkan hasil pengepingan dari klien pc yang memiliki alamt alamat ip 192.168.1.2 menuju ke alamat ip 192.168.3.2.



Hasil tes pengoneksian dengan menggunakan pengiriman PDU adalah seperti gambar dikirimkan ini.
Routing statis telah berhasil dikonfigurasikan.